Demokrasi No,Syura Yes.

Oleh : Abdul Aziz Al Fadhol,SThI
Pemilu Legeslatif telah usai dan para kontestan harap-harap cemas,bahkan sebagian ada yang stres dan depresi.Hal ini terjadi karena negara kita menganut system demokrasi dalam memilih dan menentukan pemimpin.Dengan system demokrasi,legitimasi kepemimpinan ditentukan berdasarkan suara terbanyak,meskipun yang memberikan suara itu orang

yang tidak mengetahui persoalan kenegaraan dan persoalan kemasyarakatan lainnya.Karena untuk bisa menduduki kursi kepemimpinan itu ditentukan oleh suara terbanyak,maka setiap kontestan akan berusaha semaksimal kemampuannya untuk bias meraih simpati public.Kalau perlu dengan menyebar umpan dan janji manis,bahkan tidak jarang disertai dengan bujuk rayu dan intimidasi.Akibatnya,kepemimpinan demokrasi melahirkan kepemimpinan yang terikat dengan utang piutang jasa sehingga kebijakan pemimpin disesuaikan dengan tuntutan sang konstituen yang memberikan dukungan kepadanya,tidak lagi didasarkan akan kepentingan dan kemaslahatan masyarakat banyak.Inilah faktanya pasca reformasi dimana pemimpim daerah yang dipilih secara demokrasi bermutasi menjadi raja-raja kecil yang hanya memperhatikan kelompoknya dan para konstituennya.

Oleh karena itu,maka kita harus memikirkan ulang (rethinking) tentang system demokrasi.Ada beberapa alasan mengapa kita perlu menolak demokrasi dan memberlakukan syura,yaitu :

a. Sistem demokrasi bersumber dari pemikiran manusia yang sangat lemah dalam segala halnya,sementara system syura merupakan amanat Alloh Swt yang Maha dalam segalanya.

b. Sistem demokrasi sangat tidak rasional dan tidak logis karena akan sulit diterima oleh akal sehat bila rakyat yang banyak menjadi pemegang kewenangan atas segelintir orang,sementara dalam sistem syura Alloh memberikan kewenangan kepada yang sesuai dengan kemampuannya untuk memutuskan apa yang terbaik untuk orang banyak.Lebih rasional segelintir orang memimpin orang banyak dibandingkan dengan orang banyak memimpin segelintir orang.

c. Sistem demokrasi tidak memberi penghargaan kepada daya intelektualitas seseorang,sebab suara seorang professor dinilai sama dengan suara seorang yang buta hurup dan tidak mengerti persoalan apa-apa.Berbeda dengan syura , dimana sekelompok orang memberikan kepercayaan terhadap sesorang yang mereka kenal kwalitas kepribadian dan keilmuannya.

d. Sistem demokrasi mengandung nilai kemusyrikan karena tidak terlepas dari adagium vox populi vox dei,suara rakyat adalah suara tuhan.Apakah tidak musyrik bila suara tuhan dibandingkan dengan kehendak rakyat? Dalam demokrasi sepuluh suara maling akan mendapatkan legetimasi dibandingkan dengan tiga suara ulama sholih.Apakah ini tidak merefleksikan kejahilan yang luar biasa? Berbeda dengan syura,pemimpin tidak akan memutuskan sesuatu berdasarkan suara terbanyak,akan tetapi berdasarkan argumentasi yang shahih dengan pertimbangan yang mashlahat setelah melalui perdebatan yang melelahkan.

Dan masih banyak lagi alasan-alasan agar kita meninggalkan system demokrasi dan memberlakukan syura dalam menentukan pemimpin dan merumusan kebijakan.



Ciawi,13 April 2009.

4 comments:

  1. Hisab Falak says

    setuju...

    salam ka ust fadhol, kumaha janten teu?

    sareng ka ust sabik salamna ti urang rahayu...


    Anonymous says

    Assalaamu alaikum,
    Alhamdulillah tos aya Blog PPI32 meuni "imut" pisan meskipun masih Sangat Sederhana tapi sebuah langkah yang lebih baik, pami kieu mah tiasa langkung akrab jalin silaturahmina meskipun jarak jauh tapi masih bisa kontak.
    Tah kumaha pami terus ditingkatkan lagi blognya seperti ada kolom : chating, Tanya Jawab, konsultasi dan penyampain kajian dari para ustadnya jadi tiasa langkung kenal.

    Salam Kasadayana di Ciawi, Aa Adong, Aa Abiq, Ust Shidiq Sholih, Ust Yafie, dan lain semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu mudah-mudahan comment in bisa direspon cepat.

    Wassalam.
    Adinda Saam, Batam


    MIftah says

    @ Hisab Falak : hatur nuhun tos komen... ust adong kaleresan teu acan di widian ku Allah kanggo calik di DPR..mudah2an ieu anu langkung sae
    @ Saam.. hatur nuhun kana perhatosanana sareng usulna...insyaallah blog ieu langkung di mumule deui...

    sareng sakantenan ana ngundang kanggo gabung di group Forum Alumni dan santri persis se-jagad raya di facebook, link :http://www.facebook.com/group.php?gid=68458299123

    hatur nuhun..

    admin


    Unknown says

    Ningali @hisab falak, janten emut kanu gaduhna nuju jumeneng keneh, kiwari anjeuna tos mulih ka jati mulang ka asal...
    salam silaturrahmi ti urang rahayu/curug.


Post a Comment